REPRESENTASI RITUAL UPACARA KEMATIAN ADAT SUKU TORAJA DALAM PROGRAM DOKUMENTER INDONESIA BAGUS NET TV EPISODE TORAJA (DWI WAHYUNINGSIH)
Submitted by: Wahyuningsih, Dwi
On: Jan 18, 2018 @ 12:54 AM
IP: 180.248.255.95
- Judul artikel eJournal: REPRESENTASI RITUAL UPACARA KEMATIAN ADAT SUKU TORAJA DALAM PROGRAM DOKUMENTER INDONESIA BAGUS NET TV EPISODE TORAJA
- Pengarang (nama mhs): DWI WAHYUNINGSIH
- Abstrak (max. 1600 huruf atau 250 kata): Abstrak Dwi Wahyuningsih. 1302055107. Representasi Ritual Upacara Kematian Adat Suku Toraja dalam Program Dokumenter Indonesia Bagus NET TV Episode Toraja, dibawah bimbingan Hj. Hairunnisa, S.Sos., M.M selaku dosen pembimbing I dan Sabiruddin, S.Sos. I., M.A selaku dosen pembimbing II, program studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa makna denotasi, konotasi, dan mitos dalam representasi ritual upacara kematian adat suku Toraja dalam program dokumenter Indonesia Bagus NET TV episode Toraja dilihat dari perspektif semiotika Roland Barthes. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis makna denotasi, konotasi, dan mitos dalam representasi ritual upacara kematian adat suku Toraja dalam program dokumenter Indonesia Bagus NET TV episode Toraja dilihat dari perspektif semiotika Roland Barthes. Dengan jenis penelitian kualitatif interpretatif berdasarkan model semiotika dari Roland Barthes berupa sistem tanda yang dibagi menjadi denotasi dan konotasi, dan kemudian konotasi tersebut berkembang menjadi mitos. Data dikumpulkan melalui studi kepustakaan. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa representasi dari film dokumenter Indonesia Bagus ini menggambarkan prosesi mantarima tamu yang di denotasikan dengan tarian ma’randing dan pakaian berwarna hitam, kemudian prosesi ma’ pasonglo’ yang di denotasikan dengan lamba-lamba atau kain merah dan sarigan atau keranda khas Toraja, kemudian prosesi ma’ badong yang di denotasikan dengan pakaian berwarna hitam dan syair-syair duka cita, kemudian prosesi mantunu yang di denotasikan dengan kerbau, dan yang terakhir ma’ kaburu yang di denotasikan dengan ekspresi kesedihan dan patane’ atau kuburan berbentuk rumah. Sedangkan secara konotasi dalam film dokumenter Indonesia Bagus menggambarkan bahwa semua prosesi-prosesi yang dilakukan bertujuan untuk menghormati dan mengantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju alam roh, bersama para leluhur mereka yang bertempat di puya. Karena menurut banyak orang apa yang di paparkan di konotasi telah berkembang lama di masyarakat, maka itulah yang disebut mitos menurut Barthes.
- Kata kunci (max. 80 huruf atau 10 kata): Representasi, Ritual Upacara Kematian, Program Dokumenter, Adat Suku Toraja, Sem
- NIM: 1302055107
- Angkatan (tahun masuk, mis. 2009): 2013
- Program Studi: Ilmu Komunikasi
- Sumber tulisan: Skripsi
- Pembimbing: HJ. Hairunnisa, S.Sos., M. M, Sabiruddin, S.Sos. I., M. A
- Nama eJournal: eJournal Ilmu Komunikasi
- Volume: 6
- Nomor: 1
- Tahun: 2018
- File artikel eJournal (format .doc, max. 2 Mb): JURNAL FIX tanpa cover (01-18-18-12-54-04).docx (63 kB)
- File artikel eJournal (format .PDF, max. 5 Mb): JURNAL FIX tanpa cover (01-18-18-12-54-04).pdf (251 kB)