Dunia Komunikasi

Jurnal Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman
Kampus

Pemaknaan Khalayak Terhadap Isu Beauty Privilege Dalam Serial Animasi Lookism (Rossa Lina)

Submitted by: ,
On: Aug 30, 2024 @ 4:26 AM
IP: 103.111.136.226

  • Judul artikel eJournal: Pemaknaan Khalayak Terhadap Isu Beauty Privilege Dalam Serial Animasi Lookism
  • Pengarang (nama mhs): Rossa Lina
  • Abstrak (max. 1600 huruf atau 250 kata): Adanya konstruksi sosial di masyarakat tentang sebuah standar rupawan, melahirkan sebuah isu dan fenomena yang dikenal sebagai beauty privilege. Beauty privilege memberikan hak istimewa berupa kemudahan menjalani hidup bagi mereka yang dianggap rupawan karena masuk dalam standar rupawan tertentu, namun di satu sisi, hadirnya beauty privilege bagi mereka yang rupawan rupanya memberikan ruang bagi masyarakat untuk memandang mereka yang biasa saja dan tidak masuk standar rupawan dengan sebelah mata bahkan memberikan perlakuan diskriminasi. Maka dari itu penelitian ini berfokus untuk melihat bagimana pemaknaan khalayak terhadap isu beauty privilege dalam serial animasi Lookism episode satu dan dua. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seperti apa para khalayak melihat dan memaknai isu beauty privilege yang digambarkan dalam serial animasi berdasarkan kerangka berpikir mereka yang terbentuk melalui latar belakang dan pengalaman di kehidupan nyata. Menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teori analisis resepsi Stuart Hall yang membagi pemaknaan pada tiga posisi yaitu posisi dominan hegeomik, posisi negosiasi, dan posisi oposisional. Data utama dari penelitian ini diperoleh melalui wawancara dengan narasumber yang kemudian hasil wawancaranya dianalisis menggunakan teknik analisis model interaktif Miles dan Hubermen. Hasilnya disimpulkan bahwa narasumber memiliki kemampuan untuk menganalisis adegan dalam serial animasi Lookism yang berkaitan dengan beauty privilege dan memaknainya sesuai dengan kerangka berpikir dan pengalaman mereka. Pemaknaan para narasumber diklasifikasikan ke dalam tiga posisi pemaknaan dan didapati narasumber terbagi menjadi dua posisi yaitu posisi dominan hegeomik dimana narasumber menerima sepenuhnya beauty privilege dalam serial animasi Lookism dan posisi negosiasi dimana narasumber tidak sepenuhnya menerima penggambaran beauty privilege dalam serial animasi Lookism.
  • Kata kunci (max. 80 huruf atau 10 kata): Beauty Privilege, Pemaknaan Khalayak, Lookism.
  • NIM: 2002056013
  • Angkatan (tahun masuk, mis. 2009): 2020
  • Program Studi: Ilmu Komunikasi
  • Sumber tulisan: Skripsi
  • Pembimbing: Jaka Farih Agustian
  • Nama eJournal: eJournal Ilmu Komunikasi
  • Volume: 12
  • Nomor: 4
  • Tahun: 2024
  • File artikel eJournal (format .PDF, max. 5 Mb): eJournal_Rossa Lina (08-30-24-04-26-22).pdf (319 kB)

Print Friendly, PDF & Email